BAB III
TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN
A. TINJAUAN KASUS
1. Pengkajian
a. Pengkajian Keluarga
1) Data Umum
Nama Puskesmas : Pasirkaliki
Tanggal Pengkajian : 8 Agustus 2005
Jarak untuk mencapai Puskesmas : + 3 Km
Nama Kepala Keluarga : Tn. A
Umur : 31 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : STM
Status Marital : Menikah
Pekerjaan : Tidak bekerja
Suku/bangsa : Sunda/Indonesia
Alamat : Jl. Industri RT.07 RW.08 Kelurahan Arjuna Kota Bandung
2) Daftar Anggota Keluarga
N O | Nama Anggota keluarga | Hubungan Keluarga | L/P | Umur (thn) | Pendidikan | Pekerjaan | Agama | Keadaan Kesehatan | KB | Immunisasi |
1 | Ny. I | Istri | P | 26 | SMA | IRT | Islam | Sehat | Pil | - |
2 | An.F | Anak | L | 21 bulan | - | - | - | Sehat | - | BCG,DPT, Polio, Campak, Hepatitis |
3) Data Khusus Keluarga
a) Type Keluarga
Keluarga Tn. A termasuk kedalam type Nuclear family (Keluarga inti), dimana dalam keluarga terdiri dari ayah, ibu dan anak.
b) Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini
Tahap perkembangan keluarga Tn A berdasarkan siklus perkembangan menurut Duvalls termasuk kedalam tahap II yaitu keluarga mengasuh anak, karena anak pertamanya berusia kurang dari 30 bulan ( 21 bulan ).
c) Tugas Perkembangan Keluarga yang Belum Terpenuhi
Tugas perkembangan keluarga dari keluarga Tn.A yang belum terpenuhi adalah membentuk keluarga muda yang mantap terutama dari segi ekonomi, karena saat ini Tn.A sebagai kepala keluarga tidak bekerja sehingga fungsi ekonomi dari keluarga Tn.A terhambat. Dan memperluas persahabatan dengan keluarga besar karena kakek nenek sudah meninggal dan saudara tinggal berjauhan.
4) Keadaan Biologis Keluarga
a) Keadaan Kesehatan
Dalam keluarga Tn.A ada yang menderita penyakit TB paru yaitu Tn.A, sedangkan anggota keluarga yang lain dalam keadaan sehat.
b) Kebersihan Keluarga
Kebiasaan dalam membersihkan diri anggota keluarga Tn. A seperti mandi sebanyak 2 kali sehari dengan menggunakan sabun mandi, menggosok gigi setiap kali mandi dan sebelum tidur, kebiasaan mencuci rambut 2-3 kali dalam seminggu dengan menggunakan shampo. Kebersihan badan dan pakaian anggota keluarga cukup. Keadaan rumah tampak bersih.
c) Penyakit yang Sering Diderita
Penyakit yang sering diderita oleh anggota keluarga adalah demam, batuk dan pilek biasa.
d) Penyakit Kronis / Menular
Menurut Tn.A dan keluarga, di keluarga hanya Tn.A saja yang menderita penyakit TB paru.
e) Kecacatan Anggota Keluarga
Tidak ada anggota keluarga yang mengalami kecacatan
f) Pola Makan
Frekwensi makan keluarga Tn.A dalam sehari sebanyak 2-3 kali, jenisnya nasi, protein hewani / nabati dan sayuran.
g) Pola Istirahat
(1) Tidur Malam
Tn. A dan Ny.I tidur malam dari jam 21.00 sampai jam 04.30. dan tidak ada gangguan tidur. An.F tidur malam dari jam 19.00 sampai jam 05.00, kadang-kadang terbangun pada malam hari.
(2) Tidur Siang
Tn.A dan Ny.I kadang-kadang tidur siang kurang lebih 1-2 jam
h) Reproduksi / Akseptor KB
Keluarga Tn.A mempunyai 1 orang anak, dan berencana untuk mempunyai anak lagi setelah anak pertama berumur 3 tahun. Tn.A dan Ny.I adalah pasangan usia subur. Ny.I mengikuti program KB dengan menggunakan metode pil sejak 5 bulan yang lalu, sebelumnya Ny.I menggunakan metode suntik 3 bulan tetapi karena merasa tidak cocok yaitu badan menjadi gemuk dan merasa repot harus disuntik ke bidan, Ny.I berhenti menggunakan metode suntik dan beralih ke metode pil.
5) Psikologis Keluarga
a) Keadaan Emosi / Mental
Keadaan emosi seluruh angggota keluarga tampak stabil, menurut keluarga jarang sekali terjadi pertengkaran di dalam rumah.
b) Koping Keluarga
Menurut keluarga bila timbul suatu masalah, biasanya dibicarakan bersama anggota keluarga (istri) dan dicari jalan keluarnya.
c) Kebiasaan Buruk
Tn. A mempunyai kebiasaan buruk yaitu kebiasaan merokok sejak sekolah di STM, menurut Tn.A bisa habis 1 bungkus dalam sehari tapi sejak Tn.A menderita TB paru kemudian berhenti merokok.
d) Rekreasi
Menurut keluarga, keluarga jarang sekali mengadakan rekreasi keluar rumah secara khusus, hanya ke tempat saudara atau jalan-jalan ke Mall. Sarana rekreasi yang ada dirumah antara lain televisi dan radio.
e) Pola Komunikasi Keluarga
Dalam keluarga, komunikasi antar anggota keluarga cukup baik, dimana anggota keluarga berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dan terkadang menggunakan bahasa Sunda.
f) Pengambil Keputusan
Dalam hal pengambilan keputusan, biasanya selalu dimusyawarahkan bersama istri dan yang paling sering mengambil keputusan terakhir adalah Tn. A sebagai kepala keluarga.
g) Peran Informal
Menurut keluarga setiap anggota keluarga memiliki perannya masing-masing, seperti Ny. I selalu mengikuti dan menuruti keputusan Tn.A. Tn.A sebagai educator dan motivator dengan tujuan agar keluarganya tetap harmonis.
6) Sosial Ekonomi Keluarga
a) Hubungan Dengan Orang lain
Hubungan dengan orang lain cukup baik terbukti dengan Tn.A dan keluarga mau berkomunikasi dan berinteraksi dengan tetangganya.
b) Kegiatan Organisasi Sosial
Anggota keluarga tidak ada yang mengikuti kegiatan organisasi sosial di lingkungannya, dikarenakan kesibukan mengurus anaknya.
c) Keadaan Ekonomi
Saat ini Tn.A tidak bekerja, sehingga untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari Tn.A dibantu oleh keluarga / saudara yang lain.
7) Spiritual Kultural Keluarga
a) Keadaan Beribadah
Keluarga Tn. A beragama Islam dan kebiasaan menjalankan ibadah shalat 5 waktu setiap harinya oleh seluruh anggota keluarga.
b) Keyakinan Tentang Kesehatan
Menurut keluarga sehat itu penting, Tn.A berharap agar penyakitnya cepat sembuh sehingga bisa bekerja lagi dan bisa seperti orang lain lagi yang sehat.
c) Nilai dan Norma
Nilai dan norma keluarga sama dengan nilai dan norma yang ada di masyarakat, tidak ada yang bertentangan.
d) Adat yang Mempengaruhi Kesehatan
Dalam keluarga tidak ada adat yang bertentangan dengan kesehatan.
8) Lingkungan Rumah
a) Kebersihan dan Kerapihan
Terdapat lorong untuk menuju pintu rumah yang gelap dan terasa pengap. Lantai rumah di tegel keramik dan di pel setiap hari. Kerapihan cukup, barang-barang di tempatkan pada tempatnya. Kebersihan masih kurang terlihat banyak lalat.
b) Penerangan
Penerangan di dalam rumah kurang, sinar matahari di siang hari hanya masuk lewat genting kaca, sehingga walaupun siang hari di dalam rumah tampak gelap dan harus menyalakan lampu.
c) Ventilasi
Ventilasi rumah kurang dari 20 % dari luas lantai, tidak ada jendela di dalam rumah, pertukaran udara terjadi bila pintu depan di buka, keadaan rumah sangat tertutup sehingga udara dalam rumah terasa kurang segar.
d) Jamban
Jamban / WC yang digunakan oleh keluarga Tn. A adalah milik sendiri dan terletak di dalam rumah bagian belakang. Air limbah mengalir kesungai melalui paralon, keadaan WC bersih dan tidak licin.
e) Sumber Air Bersih dan Minum
Sumber air bersih yang digunakan keluarga Tn.A berasal dari pabrik yang dialirkan melalui selang. Keadaan air baik, tidak berbau, tidak berasa, tidak berwarna dan tidak keruh. Sedangkan untuk air minum, kadang-kadang keluarga menggunakan air mineral, karena keluarga mempunyai anak kecil..
f) Pemanfaatan Halaman
Keluarga Tn. A tidak memiliki halaman rumah.
g) Pembuangan Air Kotor
Menurut keluarga air limbah / kotor bekas cucian atau mandi di buang ke lubang comberan melalui selokan kecil sedangkan kotoran tinja dari WC dibuang ke sungai
h) Pembuangan Sampah
Keluarga Tn.A biasa membuang sampah dengan dikumpulkan dulu lalu disimpan di depan rumah dan kemudian di bawa oleh petugas sampah.
9) Genogram
Keterangan :
| : | Laki-laki |
| : | Perempuan |
| : | Klien |
| : | Laki-laki / perempuan yang sudah meninggal |
| : | Hubungan perkawinan |
| : | Tinggal serumah |
10) Denah Rumah
Skala : 1 : 100
Keterangan
1 : Ruang tamu
2 : Kamar mandi
3 : Kamar tidur
4 : Dapur
5 : Tangga
b. Pengkajian Individu
1) Identitas
Nama : Tn.A
Umur : 31 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : STM
Pekerjaan : Tidak bekerja
Suku/Bangsa : Sunda/Indonesia
Alamat : Jln. Industri RT 07 RW 08 Kelurahan Arjuna
Kota Bandung
2) Riwayat Kesehatan
a) Masalah Kesehatan yang Pernah Dialami
Tn.A menderita TB paru sejak tahun 2003, pada saat Tn.A masih bekerja di pabrik kimia bagian pengecatan. Selama sakit Tn.A sudah dirawat 2 kali di RS Cibadak pada tahun 2003 dan RS Ciumbuleuit pada bulan September tahun 2004. Tn.A minum obat secara teratur dan berhenti minum obat sejak 2 bulan yang lalu, karena pada saat Tn.A kontrol ulang pada bulan Mei, Tn.A sudah tidak diberi obat TB paru hanya diberi OBH saja. Keluhan saat ini yaitu masih batuk-batuk berdahak, terutama bila kedinginan dan kelelahan, dahak berwarna putih kental, keringat malam tidak ada, kadang-kadang demam dan sering merasa lemas bila beraktivitas. Nafsu makan sudah mulai membaik dibanding saat sakit pertama kali, hanya sering mual-mual, terutama setelah minum obat OBH. Pada saat terakhir kontrol ke RS sekitar bulan Mei, dilakukan pemeriksaan dahak, dan pada pemeriksaan tersebut dahak dinyatakan negatif.
Keluarga mengatakan TB paru adalah penyakit menular yang gejalanya batuk, demam, keringat pada malam hari. Saat di tanya bagaimana cara untuk mencegah penularan TB paru Tn.A menjawab harus menutup mulut saat batuk dan bersin dan memisahkan barang-barang pribadi seperti alat makan dengan keluarga lain. Tn.A biasa buang dahak di kamar mandi, bila buang dahak di jalan selalu ditutup dengan daun atau kertas. Keluarga mengatakan tidak mengetahui perawatan dirumah pada Tn.A terutama mengenai pemberian makanan.
b) Masalah Kesehatan Keluarga (Keturunan)
Menurut keluarga, dikeluarga tidak ada yang menderita sakit TB paru seperti yang dialami Tn.A, orangtua Tn.A mempunyai riwayat penyakit hipertensi dan penyakit jantung .
3) Kebiasaan Sehari-hari
a) Biologis
(1) Pola Makan
Menurut Tn.A pola makannya sehari adalah 2 atau 3 kali, tapi kadang-kadang tidak habis karena merasa mual, Tn.A mengatakan nafsu makannya sekarang sudah lebih baik dibanding dengan waktu pertama kali sakit. Selama Tn.A sakit dan mengikuti program pengobatan TB paru berat badannya turun hingga berat badan mencapai 36 Kg. Menu makanan yang disajikan adalah nasi, sayur dan tahu/tempe. Keluarga tidak pernah memberikan menu khusus untuk Tn.A karena tidak tahu makanan apa yang terbaik untuk penderita TB, dan bila Tn.A tidak mau makan karena mual, keluarga hanya membiarkan saja.
(2) Pola Minum
Tn.A minum 7-8 gelas sehari, jenis minuman air putih dan air teh,
(3) Pola Tidur
Tn.A tidur malam jam 21.00 – 04.30 WIB (+ 8 jam semalam), tidurnya selalu nyenyak, kecuali kalau anaknya nangis karena ngompol. Tidur siang kadang-kadang sekitar 30 menit sampai 1 jam.
(4) BAB / BAK
Menurut Tn.A, dirinya BAB sekali dalam sehari dengan konsistensi lunak, warna kuning dan baunya khas, tidak ada gangguan dalam BAB, begitu juga dengan BAK yang rata-rata 5-6 kali sehari dengan warna kuning jernih, tidak ada keluhan dalam proses pengeluarannya.
(5) Aktifitas Sehari-hari
Menurut Tn.A aktivitasnya saat ini hanya membantu istri mengasuh anaknya karena sekarang Tn.A tidak bekerja, setiap pagi Tn.A sering berjemur sambil mengasuh anaknya.
(6) Rekreasi
Tn.A jarang melakukan perjalanan khusus untuk berekreasi, hanya kadang-kadang bepergian ke rumah saudara-saudaranya. Sarana rekreasi dirumah antara lain TV dan radio.
b) Psikologis
(1) Keadaan Emosi
Tn.A tampak tenang. Dalam menjalani sakitnya ini Tn.A mengatakan menerima dan berusaha untuk berobat karena ingin segera sembuh .
c) Sosial
(1) Hubungan Antar Keluarga
Hubungan Tn.A dengan seluruh anggota keluarga baik, menurut pengakuan keluarga tidak pernah terjadi pertengkaran antar anggota keluarga
(2) Hubungan Dengan Orang Lain
Hubungan Tn.A dengan tetangga sekitar baik terutama dengan tetangga yang berdekatan dengan rumahnya, terbukti Tn.A sering bertegur sapa saat bertemu dan berbincang-bincang dengan tetangga dekat rumahnya.
d) Spiritual / Kultural
(1) Pelaksanaan Ibadah
Tn.A adalah seorang yang beragama Islam, menurut pengakuannya Tn.A sering sholat 5 waktu.
(2) Keyakinan Tentang Kesehatan
Tn.A meyakini bahwa kesehatan itu penting bagi setiap orang, dan lebih penting mencegah dari pada mengobati, karena biaya yang dikeluarkan lebih besar.
4) Pemeriksaan Fisik
No | Aspek yang Dinilai | Tn.A | Ny.I | An.F |
1 | 2 | 3 | 4 | 6 |
1 | Keadaan Umum | Sedang sakit | Sehat | Sehat |
| Kesadaran | Compos mentis | Compos mentis | Compos mentis |
| Suhu | 37,2 o C | 36,8 o C | 37,1 o C |
| Nadi | 88 x/mnt | 80 x/mnt | 100 x/mnt |
| Tensi | 120/80 mmHg | 120/70 mmHg | - |
| Pernafasan | 24 x/menit | 18 x/menit | 26x /menit |
| Berat badan | 45 kg | 62 kg | 11 kg |
| Tinggi badan | 166 cm | 168 cm | - |
2. Head to toe | ||||
a. Kepala | ||||
| Kulit kepala | Bersih tidak lengket tidak ada lesi dan benjolan | Bersih tidak lengket tidak ada lesi dan benjolan | Bersih tidak lengket tidak ada lesi dan benjolan |
| Rambut | Warna hitam, penyebaran merata, tidak mudah dicabut | Warna hitam, penyebaran merata, tidak mudah dicabut | Warna hitam, penyebaran merata, tidak mudah dicabut |
| Bentuk | Simetris | Simetris | Simetris |
| Keluhan | Tidak ada | Tidak ada | Tidak ada |
b. Mata | ||||
| Bentuk | Simetris | Simetris | Simetris |
| Konjungtiva | Warna merah muda | Warna merah muda | Warna merah muda |
| Sclera | Warna putih | Warna putih | Warna putih |
| Refleks pupil | ++/++ | ++/++ | ++/++ |
| Fungsi penglihatan | Tn.A bisa membaca papan nama perawat dalam jarak 30 cm tanpa alat bantu | Baik, terbukti Ny. I mampu membaca papan nama perawat pada jarak 30 cm tanpa alat Bantu | |
| Gerakan bola mata | Dapat digerakkan ke segala arah | Dapat digerakkan ke segala arah | Dapat digerakkan ke segala arah |
c. Telinga | ||||
| Bentuk | Simetris, ujung pina sejajar dengan sudut bola mata | Simetris, ujung pina sejajar dengan sudut bola mata | Simetris, ujung pina sejajar dengan sudut bola mata |
| Warna | Sama dengan warna kulit sekitar | Sama dengan warna kulit sekitar | Sama dengan warna kulit sekitar |
| Kelenturan dan kebersihan | Daun telinga teraba elastis, tidak ada lesi dan tidak ada nyeri tekan, di dalam lubang telinga tidak tampak kotoran telinga | Daun telinga teraba elastis, tidak ada lesi dan tidak ada nyeri tekan, di dalam lubang telinga tidak tampak kotoran telinga | Daun telinga teraba elastis, tidak ada lesi dan tidak ada nyeri tekan, di dalam lubang telinga tidak tampak kotoran telinga |
| Fungsi pendengaran | Baik, terbukti Tn.A mampu menjawab semua pertanyaan dengan baik | Baik, terbukti Ny. I mampu menjawab semua pertanyaan dengan baik | Baik, terbukti An.F menoleh saat namanya dipanggil |
d. Hidung | ||||
| Bentuk | Simetris, tidak ada secret, septum berada di tengah | Simetris, tidak ada secret, septum berada di tengah | Simetris, tidak ada sekret, septum berada di tengah |
| Fungsi penciuman | Baik, terbukti Tn. A dapat membedakan bau minyak kayu putih dan bau kopi dengan mata tertutup, Tes kepatenan pada kedua hidung sama | Baik, terbukti Ny. I dapat membedakan bau minyak kayu putih dan bau kopi dengan mata tertutup, Tes kepatenan pada kedua hidung sama | |
e. Mulut | ||||
| Bentuk | Simetris, bibir lembab, mukosa mulut bersih | Simetris, bibir lembab, mukosa mulut bersih | Simetris, bibir lembab, mukosa mulut bersih |
| Fungsi pengecapan | Baik, terbukti Tn. A mampu membedakan rasa asin dan manis | Baik, terbukti Ny. I mampu membedakan rasa asin dan manis | - |
| Gigi | Jumlah 32 buah, tidak terdapat caries gigi | Jumlah 32 buah, tidak terdapat caries gigi | Gigi susu 15 buah |
| Fungsi menelan | Baik, tidak ada keluhan dalam menelan | Baik, tidak ada keluhan dalam menelan | |
f. Lecher | ||||
| Bentuk | Simetris, JVP tidak meninggi, KGB tidak teraba | Simetris, JVP tidak meninggi, KGB tidak teraba | |
| Pergerakan | Baik, leher Tn.A dapat digerakkan ke segala arah, tidak ada nyeri saat digerakan, tidak ada kaku kuduk | Baik, leher Ny. I dapat digerakkan ke segala arah, tidak ada nyeri saat digerakan. | |
g. Dada | ||||
| Bentuk | Simteris, warna kulit sama dengan warna kulit daerah sekitar, tidak ada lesi atau benjolan, tidak ada nyeri tekan | Simteris, warna kulit sama dengan warna kulit daerah sekitar, tidak ada lesi atau benjolan, tidak ada nyeri tekan | Simteris, warna kulit sama dengan warna kulit daerah sekitar, tidak ada lesi atau benjolan |
| Bunyi nafas | Vesikuler, terdengar ronkhi pada area paru terutama segmen atas | Vesikuler, tidak terdengar ronkhi pada semua area paru | Vesikuler, tidak terdengar ronkhi pada semua area paru |
| Vokal fremitus | Vibrasi teraba sama di kedua lobus paru | Vibrasi teraba sama di kedua lobus paru | - |
| Ekspansi paru | Simetris | Simetris | |
| Jantung | S1 dan S2 terdengar murni regular | S1 dan S2 terdengar murni regular | |
h. Abdomen | ||||
| Bentuk | Datar lembut, tidak ada nyeri tekan dan nyeri lepas, hati tidak teraba, ginjal tidak teraba, | Datar lembut, tidak ada nyeri tekan dan nyeri lepas, hati tidak teraba, ginjal tidak teraba, | Datar dan lembut |
| Bising usus | (+) 12 x /menit | (+) 10 x /menit | |
i. Punggung | ||||
| Bentuk | Tidak ada kelainan bentuk tulang belakang, tidak ada lesi atau benjolan | Tidak ada kelainan bentuk tulang belakang, tidak ada lesi atau benjolan | Tidak ada kelainan tulang belakang |
J. Ekstermitas | ||||
| Ekstremitas atas | Bentuk simetris, tidak ada lesi, oedema dan benjolan, warna kulit sawo matang, kedua tangan bebas bergerak, refleks trisep dan bisep ++/++, | Bentuk simetris, tidak ada lesi, oedema dan benjolan, warna kulit sawo matang,, kedua tangan bebas bergerak, refleks trisep dan bisep ++/++ | Bentuk simetris, tidak ada lesi, oedema dan benjolan, warna kulit sawo matang,, kedua tangan bebas bergerak |
| Ekstremitas bawah | Bentuk simetris, tidak ada lesi, edema dan benjolan, warna kulit sawo matang, kedua tungkai bebas bergerak, refleks patella ++/++ | Bentuk simetris, tidak ada lesi, edema dan benjolan, warna kulit sawo matang, kedua tungkai bebas bergerak, refleks patella ++/++ | Bentuk simetris, tidak ada lesi, edema dan benjolan, warna kulit sawo matang, kedua tungkai bebas bergerak |
| Kekuatan otot | 5 5 5 5 | 5 5 5 5 | |
k. Integumen | ||||
| Warna | Sawo matang | Sawo matang | Sawo matang |
| Keadaan | Bersih | Bersih | Bersih |
| Turgor | Cepat kembali dalam 2 detik | Cepat kembali dalam 3 detik | Cepat kembali dalam waktu < 3 detik |
| Sensasi | Dapat membedakan sensasi tajam dan tumpul | Dapat membedakan sensasi tajam dan tumpul | |
c. Analisa Data
No | Data | Masalah kesehatan | Masalah keperawatan |
1 | 2 | 3 | 4 |
| DS : - Keluarga mengatakan Tn.A menderita TB paru sejak tahun 2003 dan sudah 2 kali dirawat karena TB paru - Tn.A mempunyai riwayat merokok sejak sekolah STM - Tn.A mengatakan saat ini masih batuk-batuk berdahak, sesak nafas bila beraktifitas berat, dan lemah - Tn.A mengatakan bulan Mei Tn. A kontrol dan kemudian dilakukan pemeriksaan dahak, hasilnya dinyatakan negatif - Tn.A sudah tidak minum obat TB paru hanya di beri OBH yang dibeli di warung DO : - Tn.A tampak kurus dan lemah - Tn.A tampak batuk-batuk - Keadaan rumah kurang memenuhi syarat kesehatan | TB paru | |
| DS : - Tn.A mengatakan porsi makannya jarang habis - Tn.A mengatakan tidak mengetahui tentang jenis makanan yang harus diberikan - Tn.A mengatakan frekwensi makan 2 x dan kadang kadang 3 x, nafsu makannya sudah mulai membaik dibanding saat pertama kali sakit tapi sekarang sering merasa mual terutama setelah minum OBH - Keluarga mengatakan hanya menyajikan makanan seadanya, menu makanan yang biasa diberikan adalah nasi, sayur, kadang tahu dan tempe. - Keluarga mengatakan belum tahu cara mengatur makanan untuk Tn.A yang menderita TB paru DO : - BB 45 Kg, TB 166 cm - Tn.A tampak lemah - Tn.A tampak kurus | | Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi : kurang dari kebutuhan |
| DS : - Tn.A mengatakan keluhan saat ini yaitu masih sering batuk-batuk berdahak, terutama bila kedinginan atau kelelahan. - Selama 2 bulan ini Tn.A hanya mengkonsumsi OBH yang dibeli di warung dengan alasan dokter hanya memberi OBH saja - Tn.A mengatakan setiap hari mengasuh anaknya yang masih balita - Keluarga mengatakan tidak punya tempat khusus untuk menampung dahak Tn.A - Keluarga mengatakan alat makan Tn.A sudah terpisah dengan anggota keluarga lain DO : - Tn.A mempunyai anak balita - Tn.A masih batuk-batuk - Saat batuk Tn.A tidak menutup mulut atau memalingkan muka - Keadaan rumah kurang memenuhi syarat kesehatan, ventilasi < 15 %, sinar matahari tidak masuk kedalam rumah hanya masuk lewat genting kaca, keadaan rumah gelap, terdapat lorong menuju pintu yang gelap dan pengap. | | Resiko terjadi penularan penyakit |
d. Pengkajian Data Fungsi keluarga
TGL | Masalah | Data Fungsi Perawatan Keluarga | Kesimpulan |
1 | 2 | 3 | 4 |
08-08-05 | Masalah Kesehatan : TB paru Masalah Keperawatan : Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi : kurang dari kebutuhan | -Keluarga mengatakan gangguan nutrisi adalah kekurangan gizi sehingga berat badan turun dan kurus -Keluarga mengatakan penyebabnya karena makan yang sedikit dan makanan yang dimakan kurang bergizi -Keluarga mengatakan faktor yang mempengaruhi gangguan nutrisi adalah karena tidak nafsu makan dan adanya mual -Keluarga mengatakan setelah berobat TB paru terlihat sudah ada perbaikan pada Tn. A - Keluarga merasakan keadaan Tn.A sebagai masalah tapi tidak tahu harus diapakan - Keluarga mengatakan salah satu akibat dari tidak mau makan, badan Tn.A menjadi kurus dan lemah sehingga tidak bisa bekerja - Keluarga mengatakan keluarga belum bisa memutuskan apa yang akan dilakukan pada Tn.A selanjutnya - Keluarga mengatakan akan membawa Tn..A kontrol ulang bila sudah ada biaya - Keluarga hanya membiarkan saja bila Tn.A tidak mau makan - Keluarga mengatakan tidak tahu cara mengatur makanan bagi Tn.A dan hanya menyajikan makanan seadanya saja. | Ketidaktahuan keluarga mengenal masalah gangguan pemenuhan nutrisi : kurang dari kebutuhan pada Tn.A Ketidakmauan keluarga mengambil tindakan untuk mengatasi gangguan pemenuhan nutrisi : kurang dari kebutuhan pada Tn.A Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan gangguan pemenuhan nutrisi : kurang dari kebutuhan pada Tn.A dengan TB paru |
08-08-05 | Masalah Kesehatan : TB paru Masalah Keperawatan: Resiko terjadi penularan penyakit | - Keluarga mengatakan tidak menjadi masalah karena Tn.A sudah merasa sembuh dan anaknya sehat-sehat saja. - Keluarga mengatakan Tn.A sering mengasuh anaknya yang masih balita - Keluarga mengatakan akibat yang akan terjadi jika Tn.A tidak melakukan pencegahan anak dan keluarganya akan tertular - Keluarga mengatakan sejak sakit TB paru alat makan di pisahkan dari anggota keluarga lain - Keluarga mengatakan Tn.A membuang dahaknya di jamban dan bila membuang dahaknya di jalan, dahaknya selalu ditutup daun/kertas dan keluarga tidak tahu cara pembuangan dahak yang aman - Keluarga akan membawa Tn.A ke RS bila sudah ada biaya - Keluarga mengatakan kadang-kadang saja membuka pintu rumah supaya ada udara masuk ke dalam rumah. | Ketidakmaun keluarga mengatasi masalah pencegahan penularan TB paru Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan TB paru |
Pengkajian Keluarga Mandiri
Tanggal | Masalah Kesehatan | Masalah Keperawatan | Kriteria Keluarga Mandiri | Kategori Simpulan | |||||||||
1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | ||||
8/8/2005 | TB Paru | Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan pada TN.A dengan TB paru | √ | | √ | √ | √ | √ | | | | | KM II |
8/8/2005 | TB Paru | Resiko terjadi penularan TB paru pada anggota keluarga Tn.A | √ | √ | √ | √ | | √ | | | | | KM II |
Keluarga Tn.A berada pada kemandirian tingkat II
e. Penapisan / Prioritas Masalah
1) Gangguan pemenuhan nutrisi : kurang dari kebutuhan pada Tn.A dengan TB paru
No | Kriteria | Perhitungan | Skore | Pembenaran |
1 | Sifat masalah Aktual (tidak /kurang sehat) | 3/3 x 1 | 1 | Masalah kurang / tidak sehat, keluarga merasakan sebagai masalah karena saat ini berat badan Tn.A kurang dari normal dan memerlukan tindakan yang segera |
2 | Kemungkinan masalah dapat diubah Sebagian | ½ x2 | 1 | Kemungkinan masalah dapat diubah sebagian karena adanya keterbatasan sumber dana dan pengetahuan keluarga |
3 | Potensi pencegahan Cukup | 2/3 x 1 | 2/3 | Cukup, masalah sudah terjadi dalam waktu yang lama dan untuk mencapai perbaikan status nutrisi dibutuhkan waktu yang lama |
4 | Penonjolan masalah Ada masalah, tapi tidak perlu segera ditangani | 2/2 x 1 | 1 | Keluarga menyadari adanya masalah dan harus segera ditangani |
Total Skore | 3 2/3 | |
2) Resiko terjadi penularan penyakit pada seluruh anggota keluarga Tn. A
No | Kriteria | Perhitungan | Skore | Pembenaran |
1 | Sifat masalah Ancaman kesehatan | 2/3 x 1 | 2/3 | Masalah merupakan ancaman kesehatan, karena belum terjadi tapi kemungkinan besar akan terjadi |
2 | Kemungkinan masalah dapat diubah Mudah | 2/2 x 2 | 2 | Mudah, tingkat pendidikan anggota keluarga cukup, keluarga mempunyai kartu sehat untuk berobat, keluarga dapat memanfaatkan fasilitas yang ada dirumah |
3 | Potensi pencegahan Cukup | 2/3 x 1 | 2/3 | Cukup, penyakit sudah diderita lama, dalam keluarga ada anak balita yang menjadi resiko tinggi penularan, keadaan lingkungan rumah kurang memenuhi syarat kesehatan |
4 | Penonjolan masalah Masalah tidak dirasakan | 0/2 x 1 | 0 | Masalah tidak terlalu dirasakan oleh keluarga |
Total Skore | 2 4/3 | |
Diagnosa Keperawatan berdasarkan Prioritas
1. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi : kurang dari kebutuhan pada Tn.A dengan TB paru
2. Resiko terjadi penularan penyakit pada seluruh anggota keluarga Tn.A
Tidak ada komentar:
Posting Komentar